9 Tips Menulis Esai yang Menarik untuk Dibaca dengan Menggunakan "Kait"


"Mengapa banyak orang yang tidak suka membaca esai?"
"Karena tidak menarik dan membosankan."
"Bagaimana kamu tahu esai itu tidak menarik kalau belum membaca sampai titik terakhir?"
"Dari paragraf pertama lah. Kalau paragraf pertama saja tidak menarik, buat apa dibaca sampai tuntas?"

Nah, itulah maksud atau poin utama dari kutipan diatas. Saat membaca esai, secara tidak sadar kamu akan menilai esai itu menarik atau tidak dari kalimat-kalimat pertama yang disajikan penulisnya. Seperti kata sebuah iklan, "Pandangan pertama begitu menggoda."
Tidak butuh waktu lama untuk menilai seberapa menarik esai tersebut. Meskipun tidak ada penelitian yang pasti, rata-rata kita butuh waktu maksimal 20 detik untuk membaca satu-dua paragraf pertama.
Seperti jawabanmu tadi, banyak orang yang tidak suka membaca esai karena tidak menarik dan membosankan. Supaya esai itu tidak membosankan dan bisa membuat pembacanya tetap tertarik untuk terus membaca sejak paragraf pertama, kamu membutuhkan sebuah "Kait".


Menggunakan Kait dalam pengantar Esai
Kait atau pengait seringkali digunakan dalam konteks pertunjukan drama. Kait digunakan untuk melibatkan penonton ke dalam aksi, membuat mereka terpikat oleh apa pun yang terjadi di atas panggung.
Teknik seperti itu juga dapat diterapkan untuk menulis. Dalam konteks penulisan, kait bisa diartikan sebagai: perangkat sastra dalam kalimat-kalimat pembuka yang digunakan untuk menarik perhatian pembaca. Dengan kata lain, kamu harus menawarkan awal yang menarik untuk memotivasi pembaca dan mendorong mereka untuk terus membaca lebih lanjut.
Sebelum melanjutkan pembahasan, perlu kamu ketahui yang dimaksud esai itu tidak hanya esai yang dibuat untuk tujuan akademik saja. Secara teknis, esai adalah komposisi sastra pendek tentang tema atau subjek tertentu, biasanya dalam bentuk prosa dan umumnya analitik, spekulatif, atau interpretatif. Artikel ini juga bisa disebut sebagai esai.
Oke, sekarang kita lanjutkan kembali. Seperti yang sudah kamu ketahui, setiap jenis esai dimulai dengan kalimat pembuka/ pengantar yang menyajikan topik dan mengajukan pernyataan. Namun, pernyataan itu harus disajikan secara logis.
Terkadang, kita bisa dengan mudah menulis bagian utama, atau tubuh dari esai. Tapi, untuk membuat awalan yang menarik, itu adalah seni tersendiri. Tidak jarang, kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya hanya untuk memikirkan kalimat-kalimat dalam paragraf pertama.
Meski sudah berusaha keras memikirkan pengantar yang menarik, yang sering terjadi adalah kalimat pembuka tersebut malah hanya berupa narasi yang normatif, datar, dan membosankan. Kata-kata yang digunakan ya itu-itu saja.
Misalnya:
"Bencana alam yang terjadi di Sigi dan Lombok mengakibatkan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia...bla...bla...bla."
Aduh, semua orang juga tahu bencana alam itu mengakibatkan duka yang mendalam. Dengan menulis apa yang sudah umum diketahui orang, itu sama artinya kamu membuang-buang kata, membuang-buang waktu pembaca yang ingin segera tahu, apa tema inti atau apa yang menarik dari tulisan kita.
Alhasil, pembaca akan skip, dan tanpa berpikir panjang kemungkinan besar akan mengakhiri sesi membaca mereka sesegera mungkin. Sekarang pikirkan sendiri, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menilai tulisan dengan pengantar yang normatif seperti itu adalah tulisan yang membosankan? Tak sampai 20 detik!
Lain halnya bila ada pengait yang mampu menarik minat pembaca, dan membuat mereka tidak mengalihkan pandangan dari teks dalam tulisanmu. Karena itu, dalam menyusun pengantar sebuah tulisan, tawarkan suasana yang menarik atau misterius. Ciptakan suasana hati yang tepat, singgung tema atau konflik yang kontroversial.

Tips menggunakan pengait yang efektif dalam esai
Berikut ini ada 9 tips yang akan membantumu menulis pengait yang efektif dalam semua jenis esai. Pertimbangkan berbagai jenis kait ini dan pilih yang sesuai dan optimal untuk menulis pengantar atau kalimat pembuka.

1. Kutipan orang terkenal.
Mengutip kata-kata atau pernyataan dari kepribadian/sosok yang diakui tidak hanya segera menarik perhatian pembaca, tetapi juga bisa membawa rasa kredibilitas pada tulisanmu. Setidaknya pembaca akan menilai dirimu adalah orang yang gemar membaca sehingga kaya dengan perbendaharaan kutipan. Gunakan kutipan yang cocok dan relevan dengan topik tulisan. Misalnya:

"Jangan pernah mengatakan lebih dari yang diperlukan." - Richard Brinsley Sheridan.

"Persiapan terbaik untuk besok adalah melakukan yang terbaik hari ini." - H. Jackson Brown.

"Pengalaman Anda adalah pondasi untuk cerita Anda; imajinasi Anda mengambilnya dari sana. " - J.R. Young.

"Jenius itu 1% inspirasi dan 99% keringat (kerja keras)" -- Thomas Alfa Edison

2. Sebuah saran.
Biasanya saran atau nasihat lebih banyak ditempatkan di bagian penutup.  Namun, sama seperti kutipan, sebuah saran atau nasihat (dari dirimu sendiri atau orang lain) bila ditempatkan di awal bisa dengan segera menarik perhatian pembaca dan menambah kredibilitas. Contohnya:

"Jangan pernah membalas ketika kamu marah. Jangan pernah membuat janji saat kamu bahagia. 

Jangan pernah membuat keputusan saat kamu sedih."

"Jangan pernah membodohi diri sendiri hanya untuk membuat orang lain merasa nyaman".

"Nasihat terbaik dalam dua baris kalimat: Diam adalah jawaban terbaik untuk semua pertanyaan. 

Tersenyum adalah reaksi terbaik dalam semua situasi ".

3. Pernyataan yang kontroversial.
Contohnya bisa dilihat dari artikel ini. Bisa saja saya membukanya dengan kalimat "Banyak orang tidak suka membaca esai..bla...bla..bla". Tapi saya memilih dengan pembukaan yang kontroversial, "Cuma butuh waktu 20 detik untuk menilai...."

Contoh lainnya bisa dilihat dalam artikel hak cipta foto Instagram. Sebenarnya dalam draft pertama, pengantar artikel tersebut hendak saya buka dengan kalimat: "Jarang sekali ada pengguna media sosial yang memperhatikan term of service...". Tetapi, saat mengedit terakhir kalinya, saya pikir itu kurang kuat untuk dijadikan pengait.
Akhirnya, kalimat pembukanya saya anulir sendiri dan saya berikan sedikit sentuhan yang kontroversial, tapi konteksnya masih sama: "Saya berani bertaruh, kamu jarang (atau malah tidak pernah) membaca secara tuntas dan memperhatikan secara detil isi dari syarat dan ketentuan (term of service).
Sekarang coba nilai sendiri, mana yang lebih menarik minat untuk dibaca, yang normatif dan biasa-biasa saja, atau yang kontroversial?

4. Fakta yang mengejutkan dan menarik.
Sajikan fakta (benar-benar fakta lho ya, bukan cerita rekaan atau mitos) yang mengejutkan dan menarik. Tentu saja, fakta yang kamu sajikan harus relevan dengan topik dan bisa mendukung argumen secara logis.
Misalnya esai/artikel tentang pemasaran digital, kamu bisa menyajikan fakta seperti ini: Untuk mencapai kesuksesan pemasaran digital dengan memanfaatkan strategi berbasis lokasi, sebagian besar profesional SEO berpengalaman memulainya di tempat yang sama: membuat daftar Google Bisnisku (Google My Business).


5. Pertanyaan retoris.
Sebuah esai yang dibuka dengan pertanyaan retoris bisa menggugah keingintahuan pembaca dan membuat mereka tetap terpaku untuk terus membaca. Contohnya: 

"Kenapa orang harus repot-repot menggoyangkan kendaraan saat mengisi bahan bakar?"

Bagaimana jika...?

Bagaimana bisa...?

Apa artinya ...?

Apa yang harus dilakukan jika ...?


6. Pernyataan lucu
Artikel yang dibuka dengan pernyataan lucu dan menggelitik juga bisa menarik minat pembaca. Untuk memperkaya bahan-bahan kalimat lucu, kamu bisa mengutipnya dari meme-meme yang banyak beredar di media sosial.

Untuk tema-tema seputar politik atau esai berdasarkan fakta yang sedang tren dan aktual, cobalah banyak membaca komentar-komentar di situs-situs berita. Seringkali terlontar komentar-komentar lucu dari pengguna media sosial yang bisa kamu jadikan pengait untuk membuka esai.
Contohnya: Matematika butuh ketakberhinggaan, Fisika butuh kekosongan sebagai solusi. Sedangkan Cinta, hanya butuh sejuta kesabaran agar bisa bersama Rangga kembali.

7. Data statistik
Contoh:
"Menurut data BNPB per 10 Oktober 2018, jumlah korban meninggal dalam bencana alam di Sulawesi Selatan mencapai 2.101 jiwa, jumlah korban hilang...".

8. Menjelaskan latar belakang tema.

Pilihlah buku atau cerita yang menjadi dasar dari esaimu, dan gunakan sebagai pengantar. Dengan demikian, kamu akan bisa langsung mengantarkan pembaca pada inti/pokok tema tanpa harus melalui mukadimah yang panjang. Contohnya:
"Dalam buku 'Ranjau Biografi', Pepih Nugraha menuliskan ada 11 ranjau yang harus dihindari dalam menulis biograti atau artikel tentang seorang tokoh. Salah satunya adalah bahaya kultus individu atau glorifikasi".

9. Perbandingan yang tidak biasa.

Contohnya:
"Dalam dua sesi debat capres, kita bisa melihat bagaimana Prabowo membicarakan masalah negara, sementara Jokowi membicarakan masalah Prabowo."

Selain digunakan sebagai pengantar esai, pengait juga bisa digunakan untuk menutup esai. Apakah perlu? Ya, bagian penutup atau kesimpulan yang baik tidak hanya berisi ringkasan dari esai. Lebih dari itu, bagaimana caranya kita membuat pembaca merasa puas, tetapi di saat yang sama juga membangkitkan minat mereka untuk mengeksplorasi lebih banyak topik yang idenya terinspirasi dari esai kita.
Kait yang digunakan dalam pengantar atau kalimat pembuka adalah satu dari tiga elemen/faktor yang menentukan sebuah esai/artikel bisa menarik minat banyak pembaca. Karena artikel ini sudah terlalu panjang, dengan sangat menyesal dua faktor lainnya harus disimpan dulu, untuk ditayangkan di lain kesempatan.



Sources: https://www.kompasiana.com/primata/5c84966d12ae9449664dea24/9-tips-menulis-esai-yang-menarik-untuk-dibaca-dengan-menggunakan-kait?page=all

Komentar